Menkes Turun ke Sumenep Imbas KLB Campak
Ditulis oleh KabarPemerintah.com - 28 Aug 2025 03:50

FOTO: Menkea, Budi Gunadi Sadikin (Dok. Kemenkes)
JAKARTA, KabarPemerintah.com – Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, memastikan akan melakukan kunjungan kerja ke Sumenep pada Kamis (28/8/2025) pagi. Agenda tersebut merupakan langkah cepat pemerintah dalam merespons Kejadian Luar Biasa (KLB) campak yang hingga kini telah merenggut 17 nyawa anak.
“Rencananya besok pagi saya akan berangkat ke Sumenep. Kunjungan ini bukan hanya ke Sumenep, tetapi juga ke sejumlah daerah lain yang terdampak. Campak sebenarnya bisa dicegah dengan imunisasi, karena itu strategi imunisasi akan kita rombak agar lebih kuat ke depannya,” ujar Budi di sela acara Advancing Postgraduate Medical Education di Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Budi menilai pola penyebaran campak saat ini serupa dengan kasus polio yang kembali merebak di Aceh beberapa waktu lalu. Menurutnya, gangguan program imunisasi selama masa pandemi COVID-19 menjadi salah satu penyebab utama munculnya kembali wabah penyakit yang sebenarnya bisa dicegah.
“Kasus ini sama dengan outbreak polio di Aceh. Saat pandemi, program imunisasi banyak tertunda sehingga polio kembali muncul. Sekarang kita menghadapi kondisi yang sama dengan campak. Karena itu, pemerintah akan mempercepat program imunisasi supaya anak-anak tidak lagi terpapar penyakit berbahaya ini,” tegasnya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan melalui Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Aji Muhawarman, mengumumkan perkembangan terbaru KLB campak di Sumenep. Hingga minggu ke-32 tahun 2025, tercatat 1.944 kasus suspek dengan mayoritas penderita berusia 0–4 tahun, yaitu sebesar 53,3 persen.
“Sejak Februari hingga Juli 2025, sebanyak 17 anak meninggal akibat campak. Sebagian besar dari mereka tidak memiliki riwayat imunisasi,” ungkap Aji dalam keterangan tertulis, Senin (25/8/2025).
Kemenkes menegaskan bahwa upaya akselerasi imunisasi menjadi langkah kunci dalam menekan penyebaran campak. Selain itu, kerja sama lintas sektor juga diharapkan dapat memperkuat kesadaran masyarakat bahwa imunisasi merupakan perlindungan dasar yang wajib diberikan kepada setiap anak.
(MAM/AS)
← Kembali ke Daftar