Menkes Tinjau Penanganan Campak di Sumenep, Pastikan Layanan Pasien Tertangani dengan Baik
Ditulis oleh KabarPemerintah.com - 29 Aug 2025 11:19

FOTO: Menkes, Budi Gunadi Sadikin (dok.kemenkes.go.id)
SUMENEP, KabarPemerintah.com – Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Kamis (28/08/2025). Salah satu agendanya adalah meninjau langsung pelayanan pasien campak di beberapa Rumah Sakit di Sumenep
Kunjungan ini digelar menyusul status Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Sumenep yang hingga Agustus 2025 mencatat 2.321 kasus dengan 20 anak meninggal dunia. Menkes ingin memastikan rumah sakit di Sumenep memiliki kesiapan penuh dalam menangani pasien, baik dari sisi fasilitas, obat-obatan, hingga tenaga medis.
“Saya ingin melihat langsung bagaimana penanganan pasien campak di rumah sakit ini. Kementerian Kesehatan bersama pemerintah daerah harus bergerak cepat, karena nyawa anak-anak menjadi taruhannya,” tegas Menkes Budi Gunadi Sadikin saat diwawancara KabarPemerintah.com.
Dalam kesempatan itu, Menkes juga berdialog dengan dokter dan perawat yang menangani pasien campak. Ia menekankan pentingnya memperkuat koordinasi, terutama dalam mempercepat rujukan pasien dari desa ke rumah sakit agar tidak terlambat mendapatkan penanganan.
Selain meninjau ruang perawatan, Menkes mengecek ketersediaan obat dan vaksin, sekaligus memastikan alur pelayanan tetap berjalan lancar meskipun lonjakan pasien terjadi. “Rumah sakit harus tetap siaga. Kami di Kemenkes siap menambah dukungan bila diperlukan, baik tenaga kesehatan maupun logistik,” ujarnya.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, yang mendampingi kunjungan tersebut, menyampaikan terima kasih atas perhatian pemerintah pusat.
“Semua pasien campak yang membutuhkan perawatan lanjutan akan ditangani di sini. Kami terus berkoordinasi dengan Puskesmas dan Posyandu agar rujukan berjalan cepat,” jelas Fauzi.
Kunjungan Menkes ini melengkapi rangkaian kegiatannya di Sumenep, termasuk meninjau imunisasi massal (ORI) di sekolah. Pemerintah berharap langkah cepat ini mampu menekan angka kasus campak dan mencegah korban jiwa bertambah.
(MAM/AS)
← Kembali ke Daftar