Diplomat Indonesia Tewas Ditembak di Peru, Polisi Duga Aksi Balas Dendam
Ditulis oleh KabarPemerintah.com - 02 Sep 2025 14:54

FOTO: Leonardo Zetro Purba (dok. AI generatif))
JAKARTA, KabarPemerintah.com– Kabar duka datang dari dunia diplomasi Indonesia. Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri, Leonardo Zetro Purba (40), meninggal dunia setelah menjadi korban penembakan di distrik Lince, Lima, Peru, Senin malam (1/9/2025) waktu setempat.
Peristiwa itu terjadi ketika Zetro tengah mengendarai sepeda menuju kediamannya di kawasan César Vallejo Avenue. Dari rekaman kamera pengawas, dua pelaku yang mengendarai sepeda motor menghadangnya dan melepaskan tiga tembakan, salah satunya mengenai kepala. Meski sempat dibawa ke Klinik Javier Prado, nyawanya tidak tertolong karena luka yang sangat parah.
Komisaris Polisi Lince, Guivar, menyebut ini adalah kasus pertama pembunuhan dengan dugaan melibatkan pembunuh bayaran di wilayah tersebut sepanjang tahun ini. “Ada indikasi kuat ini merupakan aksi balas dendam. Identitas pelaku masih ditelusuri, namun dugaan sementara mereka adalah warga negara asing,” ujarnya kepada TV Perú Noticias.
Sebagai respons cepat, kepolisian Peru mengaktifkan operasi “Plan Cerco”, sebuah langkah penguncian wilayah untuk mempersempit ruang gerak pelaku. Tim investigasi kriminal (SEINCRI) juga dikerahkan guna mengumpulkan bukti, termasuk meninjau rekaman CCTV dan memeriksa saksi mata.
Warga sekitar menyebut Leonardo baru lima bulan tinggal di Peru bersama istri dan dua anaknya. Ia dikenal rutin bersepeda dari rumah menuju kantor diplomatik Indonesia di San Isidro. “Mereka sepertinya sudah mengintai, begitu korban pulang, langsung dicegat dan ditembak,” kata seorang pejabat kepolisian lainnya.
Istri korban yang berada di depan apartemen ketika kejadian berlangsung selamat tanpa luka, namun kini mendapat pengamanan khusus dari aparat.
Kementerian Luar Negeri RI telah mengonfirmasi kabar ini dan tengah berkoordinasi dengan otoritas Peru. “Kami akan terus memantau dan memastikan penyelidikan berjalan transparan, termasuk memberi perlindungan bagi keluarga korban,” ujar pejabat Kemlu di Jakarta.
Tragedi ini menimbulkan keprihatinan mendalam, baik dari komunitas lokal maupun internasional. Publik berharap kasus ini segera terungkap dan menjadi momentum untuk memperkuat keamanan bagi para diplomat Indonesia di luar negeri.
(MAM/AS)
← Kembali ke Daftar